Bandung - Kondisi Fiat 131S Familiare ( Istilah bahasa Italia untuk station wagon) benar-benar memukau. Setidaknya, semua part masih terpasang sempurna di tubuh boxy-nya. Ade, pemilik Fiat 131S ini memang datang dari ketertarikannya dengan tampilan station wagon. Kondisi awalnya memang tak bisa dibilang sempurna, namun terawat.
Pekerjaan rumah pertama, mengembalikan kondisi bodi. Beberapa bagian yang keropos ditambal ulang. Kesulitan mencari parts bodi berhasil terpecahkan lewat bantuan teman komunitas Fiat. “Memang tak semua parts orisinal bisa kita dapatkan, namun masih bisa dibuat ulang dengan kondisi serupa dengan aslinya,” tambah Ade.
Bagian tersulit adalah mencari lis kaca untuk Fiat 131S station wagon. Ade berhasil mendapatkannya, namun tak utuh. Solusinya, membuat ulang menggunakan lis orisinalnya sebagai patokan dasarnya. Hasilnya, detail desain lis jendela pun memiliki kemiripan yang nyaris serupa dengan versi aslinya.
Beruntung, kondisi lampu masih prima dan lengkap. Padahal, untuk menemui lampu Fiat 131 S station wagon bukanlah hal yang mudah. “Untuk bumpernya, saya masih bisa dapatkan di Bandung. Konstruksinya memang mirip untuk model 131S Amrik, namun ternyata memang versi Eropa,” ujar Ade.
Kaki-kaki tak banyak memberi kesulitan bagi Ade. Lantaran kondisinya masih fit, Ade hanya memotong per depan dan belakang sebanyak 1 ulir. Hal tersebut berdampak pada keempat velg replika BBS RS yang berdimensi 16x(7+9) inci terlihat semakin mepet ke dinding fender. “Jadi terlihat mepet sedikitlah. Meski mobil klasik, tapi tampilannya tak kalah dengan anak sekarang,” senyum Ade.
Meski telah terpotong, bantingan 131S terasa masih sangat nyaman. Terlalu nyaman malah, sehingga ban kerap bergesekan dengan dinding spakbor lantaran bantingannya yang terlalu lembut. Hal ini bisa diakali menggunakan sokbreker tipe gas yang memiliki karakter lebih keras.
Alternatifnya menggunakan milik Mercedes-Benz atau BMW. “Konstruksi kaki-kaki Fiat tak jauh berbeda dengan mobil Eropa umumnya, jadi beberapa komponen bisa saling subsitusi. Lantaran mobil station wagon, kalau dibuat terlalu keras takut enggak nyaman,” ujar Ade. Meski begitu, Fiat 131S ini masih mudah untuk berlari melewati 120 km/jam dengan mudahnya di jalan bebas hambatan. Gas polll! (mobil.otomotifnet.com)
KANIBAL PILIHAN TERAKHIR
Ketangguhan mesin Fiat 131S berkapasitas 1.600 cc tak diiringi ketersediaan partsnya kini. Aletrnatif untuk membangun mesin 131S station wagon bisa dengan subsitusi Fiat 131 sedan yang memiliki spesifikasi yang sama.
Pekerjaan rumah pertama, mengembalikan kondisi bodi. Beberapa bagian yang keropos ditambal ulang. Kesulitan mencari parts bodi berhasil terpecahkan lewat bantuan teman komunitas Fiat. “Memang tak semua parts orisinal bisa kita dapatkan, namun masih bisa dibuat ulang dengan kondisi serupa dengan aslinya,” tambah Ade.
Bagian tersulit adalah mencari lis kaca untuk Fiat 131S station wagon. Ade berhasil mendapatkannya, namun tak utuh. Solusinya, membuat ulang menggunakan lis orisinalnya sebagai patokan dasarnya. Hasilnya, detail desain lis jendela pun memiliki kemiripan yang nyaris serupa dengan versi aslinya.
Beruntung, kondisi lampu masih prima dan lengkap. Padahal, untuk menemui lampu Fiat 131 S station wagon bukanlah hal yang mudah. “Untuk bumpernya, saya masih bisa dapatkan di Bandung. Konstruksinya memang mirip untuk model 131S Amrik, namun ternyata memang versi Eropa,” ujar Ade.
Kaki-kaki tak banyak memberi kesulitan bagi Ade. Lantaran kondisinya masih fit, Ade hanya memotong per depan dan belakang sebanyak 1 ulir. Hal tersebut berdampak pada keempat velg replika BBS RS yang berdimensi 16x(7+9) inci terlihat semakin mepet ke dinding fender. “Jadi terlihat mepet sedikitlah. Meski mobil klasik, tapi tampilannya tak kalah dengan anak sekarang,” senyum Ade.
Meski telah terpotong, bantingan 131S terasa masih sangat nyaman. Terlalu nyaman malah, sehingga ban kerap bergesekan dengan dinding spakbor lantaran bantingannya yang terlalu lembut. Hal ini bisa diakali menggunakan sokbreker tipe gas yang memiliki karakter lebih keras.
Alternatifnya menggunakan milik Mercedes-Benz atau BMW. “Konstruksi kaki-kaki Fiat tak jauh berbeda dengan mobil Eropa umumnya, jadi beberapa komponen bisa saling subsitusi. Lantaran mobil station wagon, kalau dibuat terlalu keras takut enggak nyaman,” ujar Ade. Meski begitu, Fiat 131S ini masih mudah untuk berlari melewati 120 km/jam dengan mudahnya di jalan bebas hambatan. Gas polll! (mobil.otomotifnet.com)
KANIBAL PILIHAN TERAKHIR
Ketangguhan mesin Fiat 131S berkapasitas 1.600 cc tak diiringi ketersediaan partsnya kini. Aletrnatif untuk membangun mesin 131S station wagon bisa dengan subsitusi Fiat 131 sedan yang memiliki spesifikasi yang sama.
Terlebih komponen internal seperti laher metal duduk dan jalan, umumnya tak ada pilihan selain harus mengkanibal saudara kembarnya tersebut. Namun tak ada kenikmatan selain mendengar mesin 1.600 cc menderu halus seiring memuntahkan tenaga sebesar 75 HP.