Jakarta - Awalnya, Doddy Herlianto tidak ingin modifikasi yang aneh-aneh pada Corolla miliknya. Namun pandangan tersebut berubah total ketika bertemu dan bersahabat dengan Respati Adhi atau kerap disapa Adhi KZ, seorang pionir agresif fitment yang memang gokil dalam urusan velg. Idiologi pun berubah dalam sekejap.
“Intinya sih, gue cuma pengen tahu, fendernya bisa dimasukkan sampai velg lebar berapa sih,” ucap Doddy, panggilan akrabnya. Sebelum memakai velg ini, ia sempat pakai Sparco NT 18x(8,5+9,5) inci.
“Masuk sih, tapi waktu itu fender sudah di-wide sekitar satu jari,” tambahnya. Kemudian datanglah tawaran velg dari seorang teman. “OZ Futura 17x(9+10) inci, offset 15 (depan) dan -15 (belakang), wah tadinya ragu-ragu mau ambil atau enggak,” ucap Doddy. Berkat racun yang kuat dari Adhi, Doddy pun nekat mengambil velg spek agresif tersebut.
“Fitting pertama keluarnya jauh banget, sempat pesimis juga waktu itu,” ucap pria berpenampilan modis ini. Velg depan keluar tiga jari, sedangkan belakang empat jari. Namun dibantu teman-teman yang paham urusan fitment, berbagai trik pun dilakukan.
“Fender belakang digedor lagi, manual pakai palu karet sampai catnya pecah-pecah semua,” kenangnya. Ini dilakukan agar velg 10 inci punya ruang gerak ekstra. Lantas langkah berikutnya adalah pemakaian ban yang tepat.
Depan pakai Yokohama A Drive R1 205/40R17 dan terpasang tanpa masalah. Namun, “Velg belakang enggak mungkin dihajar ukuran segitu juga, jadi pakai 215/40R17,” terang pria ramah tersebut.
Sampai sini permasalahan belum selesai karena tapak ban masih di luar fender. Solusinya, “Mainkan camber negatif,” sela Doddy. Maka baut camber asli diganti dengan baut camber yang lebih kecil agar bisa dimainkan sudut kemiringannya. Depan yang aslinya ukuran 19 diganti dengan ukuran 17, sedangkan belakang yang aslinya 17 diganti 14.
Setelah melalui berbagai trial error, didapatlah sudut camber -2 derajat di depan dan -4,5 derajat di belakang. Enggak terlalu ekstrim tuh? “Masalah handling, gue pakai sejauh ini sih enggak masalah,” jawab pria yang gemar musik Indonesia ini.
Hasilnya, velg pun bisa masuk di dalam fender dan menimbulkan tongkrongan yang dahsyat. Nah, sekarang pertanyaan terakhir tapi sering dipertanyakan, gesrot enggak sob? “Ya pasti gesrotlah, enggak mungkin mepet fender enggak gesrot,” tutup Doddy.
Aneka Pernik JDM
Banyak aksesori gokil di sekujur bodi Corolla generasi AE92 ini. Sebut saja muka depan yang diganti dengan kepunyaan wagon face, dimana headlamp menjadi bentuk batok kotak. Untuk pemasangan, tinggal plug and play saja asalkan belinya satu set lengkap berikut grille-nya. “Ukuran gril-nya berbeda sedikit dengan gril standar, karena batok lampunya juga sedikit lebih besar,” terang pria perokok ini.
Ubahan berlanjut ke interior, ada perhatian yang menyita saya. spidometernya digital, sob! Wuah dipastikan ini barang sangat langka sekali. Apalagi kondisinya masih bekerja dengan baik. Menurut Doddy, “Ini spidometer bawaanCorolla GT di Jepang, kalau enggak salah varian terakhir GT.” Pemasangannya mudah karena dudukan sama persis.
“Intinya sih, gue cuma pengen tahu, fendernya bisa dimasukkan sampai velg lebar berapa sih,” ucap Doddy, panggilan akrabnya. Sebelum memakai velg ini, ia sempat pakai Sparco NT 18x(8,5+9,5) inci.
“Masuk sih, tapi waktu itu fender sudah di-wide sekitar satu jari,” tambahnya. Kemudian datanglah tawaran velg dari seorang teman. “OZ Futura 17x(9+10) inci, offset 15 (depan) dan -15 (belakang), wah tadinya ragu-ragu mau ambil atau enggak,” ucap Doddy. Berkat racun yang kuat dari Adhi, Doddy pun nekat mengambil velg spek agresif tersebut.
“Fitting pertama keluarnya jauh banget, sempat pesimis juga waktu itu,” ucap pria berpenampilan modis ini. Velg depan keluar tiga jari, sedangkan belakang empat jari. Namun dibantu teman-teman yang paham urusan fitment, berbagai trik pun dilakukan.
“Fender belakang digedor lagi, manual pakai palu karet sampai catnya pecah-pecah semua,” kenangnya. Ini dilakukan agar velg 10 inci punya ruang gerak ekstra. Lantas langkah berikutnya adalah pemakaian ban yang tepat.
Depan pakai Yokohama A Drive R1 205/40R17 dan terpasang tanpa masalah. Namun, “Velg belakang enggak mungkin dihajar ukuran segitu juga, jadi pakai 215/40R17,” terang pria ramah tersebut.
Sampai sini permasalahan belum selesai karena tapak ban masih di luar fender. Solusinya, “Mainkan camber negatif,” sela Doddy. Maka baut camber asli diganti dengan baut camber yang lebih kecil agar bisa dimainkan sudut kemiringannya. Depan yang aslinya ukuran 19 diganti dengan ukuran 17, sedangkan belakang yang aslinya 17 diganti 14.
Setelah melalui berbagai trial error, didapatlah sudut camber -2 derajat di depan dan -4,5 derajat di belakang. Enggak terlalu ekstrim tuh? “Masalah handling, gue pakai sejauh ini sih enggak masalah,” jawab pria yang gemar musik Indonesia ini.
Hasilnya, velg pun bisa masuk di dalam fender dan menimbulkan tongkrongan yang dahsyat. Nah, sekarang pertanyaan terakhir tapi sering dipertanyakan, gesrot enggak sob? “Ya pasti gesrotlah, enggak mungkin mepet fender enggak gesrot,” tutup Doddy.
Aneka Pernik JDM
Banyak aksesori gokil di sekujur bodi Corolla generasi AE92 ini. Sebut saja muka depan yang diganti dengan kepunyaan wagon face, dimana headlamp menjadi bentuk batok kotak. Untuk pemasangan, tinggal plug and play saja asalkan belinya satu set lengkap berikut grille-nya. “Ukuran gril-nya berbeda sedikit dengan gril standar, karena batok lampunya juga sedikit lebih besar,” terang pria perokok ini.
Ubahan berlanjut ke interior, ada perhatian yang menyita saya. spidometernya digital, sob! Wuah dipastikan ini barang sangat langka sekali. Apalagi kondisinya masih bekerja dengan baik. Menurut Doddy, “Ini spidometer bawaanCorolla GT di Jepang, kalau enggak salah varian terakhir GT.” Pemasangannya mudah karena dudukan sama persis.
Tapi Doddy terkendala karena belum mendapatkan sensor pelampung bensin buat spidometer digital. “Jadi indikator bensinnya belum berfungsi dengan baik,” ujar Doddy. Alhasil ia harus pintar menebak isi tangki bensin melalui skala konsumsi BBM-nya. (mobil.otomotifnet.com)
RUMAH MODIFIKASI :
Interior (spidometer): SACS, Pondok Gede, Jakarta Timur
Mesin: R-Speed, Cipinang, Jakarta Timur
Eksterior: Jaya Motor, Tebet, Jakarta Selatan
Velg: Riverside, Kampung Melayu, Jakarta Timur
SPESIFIKASI :
OEM AE92 wagon face 4 liner gril, OEM AE92 Twincam 16 gril emblem, OEM AE92 Sprinter Cielo bumper, OEM AE92 side turn signal, OEM AE92 sideskirt, custom lip spoiler, USDM AE92 red marker, USDM AE92 stoplamp + garnish, OEM AE92 license plate light, USDM AE92 DX trunk emblem, OEM Hyundai Avega radio antenna, TATB ducktail, JDM AE92 retractable side mirror, Remus racing titanium muffler tip, HID Philips 4.300K, velg OZ Futura spec 17x(9+10) inci offset 15 (depan) dan -15 (belakang), banYokohama A Drive R1 205/40R17 & 215/40R17, Porting polish cylinder head, gearbox 4A-GE Blacktop 5 speed, header custom 4-1, OEM AE92 front strutbar, koil Cranecams PS91OEM JDM AE92 digital speedometer cluster, OEM JDM AE92 push button A/C cluster, OEM JDM AE92 A/C panel with slider, OEM JDM AE92 A/C auto sensor, OEM JDM AE92 undertray, OEM JDM AE101 double matic cupholder, OEM AE92 rear wiper switch, OEM AE92 retractable side mirror switch, OEM JDM AE92 Clean Ace Air Purifier, setir Sparco Monza, Sparco shiftknob, Sparco pedal set, OEM AE92 high arm rest, jok Recaro L-modular N-Joy + Recaro railing, retrimmed N-Joy backseat, OEM AE92 Trueno carpet, head unit Alpine 9833, speaker Cubig 2way, speaker belakang Macrom 2 way, power amplifier 5-channel Audison LRX 5.600, subwoofer JL Audio W6 10 inci, cap bank Mass Engineering.