JAKARTA - Ada-ada saja kelakar Dave soal Toyota Kijang Innova 2.5 G bertransmisi otomatis miliknya. Kabar terakhir yang sampai ke meja redaksi, MPV miliknya sudah tembus di atas 280 dk. “Ah, biasa saja kok. Mobil ini cuma dipakai ke pasar,” bisik pria berkacamata minus ini. Usut punya usut, baru ketahuan kerap juga dipakai ngantor di bilangan Balaraja, Tangerang. Eh, ternyata sekarang sudah 313 dk! Kayak apa ya, isi ‘perutnya’? Yuk kita intip yuuukk...
TURBO WATER COOLED
Ternyata benar dugaan kalau isi perut pencerna tenaga sudah ‘diobok-obok’ tak karuan. Rupanya Dave salah satu pecinta diesel yang terbius upgrade performa peminum solar yang kian digandrungi speed lover ibukota.
Uniknya, pemukim bilangan Blok M, Jaksel ini ogah terlalu ekstrem. “Yang penting aman buat harian,” tegasnya kepada Rudi Irawan, juragan bengkel Espe’el di Daan Mogot, Jakbar. Namun pilihan tetap pada penggantian pemampat udara. “Soalnya turbo asli cuma mentok di 1,2 bar,” lanjut Dave.
Solusi Rudi adalah mencangkok turbo IHI yang sudah dicustom oleh PowerLab, Thailand. Rumah keong ini mampu bekerja menghasilkan tekanan lebih tinggi lagi hingga 3 bar. Penggantian turbo inilah yang bikin kelihatan ruang mesin sudah diobok-obok.
Pasalnya, selain piping baru buat intercooler dan turbo, juga ada slang pendingin turbo. “Turbo ini punya water jacket di turbinnya,” jelas Rudi. Sehingga ada bypass air dari sistem pendingin mesin.
Turbonya sendiri perlu adaptor dari exhaust manifold asli. Sedangkan paket turbo ini datang berikut injektor custom juga dari Power Lab. Tentunya juga dengan pengaturan ECU ulang pakai piggyback PowerLab DMS dan FPC2 khusus buat mesin 2KD-FTV andalan Innova.
Pengaturan ulang itu perlu mengingat setting turbo sudah diatur ulang pakai boost controller Turbosmart pada 24 psi atau sekitar 1,7 bar. Tendangan sekuat itu masih sempat didinginkan dengan intercooler Sub Zero dan tambah padat dengan water methanol injection (WMI) Cooling Mist.
Dengan boost segitu, catatan Dastek Dynamometer mencapai 313,2 dk/4.000 rpm dengan torsi hingga 583,1 Nm/3.500 rpm! Angka segitu cukup untuk menjaga safety buat mesin. “Kemarin sempat coba sampai 28 psi, masih bisa dan lebih enak,” seru Dave.
Mengingat transmisi otomatis, safety pun ditambah buat transmisi. Yaitu dengan aplikasi oil cooler khusus buat pelumas girboks matik. Sedangkan di ruang mesin, tampak oil catch tank Cusco. “Soalnya mesin jadi belepotan oli. Nah, pakai oil catch tank beres deh,” tukasnya.
Sayangnya, masih belum didukung peranti pengurang laju mumpuni. Ban 225/70R15 pun meski cukup lebar kurang cengkeraman karena model AT (all terrain) khas SUV. Toh, Dave cukup puas dengan kondisi ini. Jadi, kapan kita ke pasar bareng, nih? (mobil.otomotifnet.com)
TURBO WATER COOLED
Ternyata benar dugaan kalau isi perut pencerna tenaga sudah ‘diobok-obok’ tak karuan. Rupanya Dave salah satu pecinta diesel yang terbius upgrade performa peminum solar yang kian digandrungi speed lover ibukota.
Uniknya, pemukim bilangan Blok M, Jaksel ini ogah terlalu ekstrem. “Yang penting aman buat harian,” tegasnya kepada Rudi Irawan, juragan bengkel Espe’el di Daan Mogot, Jakbar. Namun pilihan tetap pada penggantian pemampat udara. “Soalnya turbo asli cuma mentok di 1,2 bar,” lanjut Dave.
Solusi Rudi adalah mencangkok turbo IHI yang sudah dicustom oleh PowerLab, Thailand. Rumah keong ini mampu bekerja menghasilkan tekanan lebih tinggi lagi hingga 3 bar. Penggantian turbo inilah yang bikin kelihatan ruang mesin sudah diobok-obok.
Pasalnya, selain piping baru buat intercooler dan turbo, juga ada slang pendingin turbo. “Turbo ini punya water jacket di turbinnya,” jelas Rudi. Sehingga ada bypass air dari sistem pendingin mesin.
Turbonya sendiri perlu adaptor dari exhaust manifold asli. Sedangkan paket turbo ini datang berikut injektor custom juga dari Power Lab. Tentunya juga dengan pengaturan ECU ulang pakai piggyback PowerLab DMS dan FPC2 khusus buat mesin 2KD-FTV andalan Innova.
Pengaturan ulang itu perlu mengingat setting turbo sudah diatur ulang pakai boost controller Turbosmart pada 24 psi atau sekitar 1,7 bar. Tendangan sekuat itu masih sempat didinginkan dengan intercooler Sub Zero dan tambah padat dengan water methanol injection (WMI) Cooling Mist.
Dengan boost segitu, catatan Dastek Dynamometer mencapai 313,2 dk/4.000 rpm dengan torsi hingga 583,1 Nm/3.500 rpm! Angka segitu cukup untuk menjaga safety buat mesin. “Kemarin sempat coba sampai 28 psi, masih bisa dan lebih enak,” seru Dave.
Mengingat transmisi otomatis, safety pun ditambah buat transmisi. Yaitu dengan aplikasi oil cooler khusus buat pelumas girboks matik. Sedangkan di ruang mesin, tampak oil catch tank Cusco. “Soalnya mesin jadi belepotan oli. Nah, pakai oil catch tank beres deh,” tukasnya.
Sayangnya, masih belum didukung peranti pengurang laju mumpuni. Ban 225/70R15 pun meski cukup lebar kurang cengkeraman karena model AT (all terrain) khas SUV. Toh, Dave cukup puas dengan kondisi ini. Jadi, kapan kita ke pasar bareng, nih? (mobil.otomotifnet.com)
Images for Modifikasi Toyota Kijang Innova
Kumpulan Gambar Modifikasi Kijang Innova Terkeren
Aksesoris Variasi dan Modifikasi Mobil Toyota Kijang Innova
Modifikasi Toyota Kijang Innova Terbaru - YouTube
Modifikasi Toyota Innova, Gambar Kijang Innova modif
Toyota Kijang Innova Ini Lebih Mewah dari Rolls-Royce
Toyota Siap Modifikasi Kijang Innova Jadi Mobdin Presiden
Gambar Modifikasi Toyota Kijang Innova Gaul Terbaru
modifikasi toyota kijang grand
modifikasi toyota kijang super
modifikasi toyota kijang lgx
modifikasi toyota kijang kapsul
toyota kijang innova 2015
toyota kijang innova 2010
toyota kijang innova specification
toyota kijang innova v automatic luxury