Modifikasi Toyota Yaris - Hobi rock climbing yang digemarinya selama ini, memang identik dengan hal-hal berbau ketangguhan dan kekuatan fisik. Dan sepertinya ikut memengaruhi selera dalam memodifikasi besutan hariannya. Dialah Djunaidy, pemilik Toyota Yaris J M/T, yang tanpa ampun melecut power mesin 1NZ-FE 1.500 cc bawaan mobilnya hingga 418 dk.
Memang, selintas jika bertemu dokter dengan pembawaan diri kalem ini, tak akan menyangka kalau mobil harian yang saban hari diandalkannya buat praktik, menyimpan tenaga digdaya.
Layaknya resep yang kerap dibuatnya untuk pasien, Djuned, begitu biasa disapa, juga tak sembarangan melakoni upgrade performa mesin mobilnya.
Bersama rekannya Teddy, yang juga tuner andal dari rumah modifikasi Rev Engineering, berbagai analisa telah dilakukan guna mencegah kesalahan fatal yang mungkin dapat berakibat buruk bagi keselamatannya.
Menurut Djuned, tidak mudah meng-upgrade tenaga mesin standar Yaris, hingga mencapai hasil seperti sekarang ini. "Kendala terbesar adalah sulitnya mencari komponen racing aftermarket untuk mesin 1NZ-FE. Terpaksa memesan dari luar Indonesia dengan spesifikasi menyesuaikan komposisi yang dibutuhkan, sekitar 60% customized," ungkap Sekjen Toyota Yaris Club Indonesia (TYCI) ini.
Ubahannya sendiri tetap mengacu pada konsep street legal dan daily use. Artinya, Djuned tetap mempertimbangkan unsur kenyamanan buat dipakai harian bersama sang istri.
Komposisi yang dilakukan untuk modifikasi mesin Yaris yang sudah berbaju karbon kevlar ini, dengan tetap mempertahankan sektor engine bay sesuai konstruksi pabrikan.
Hanya melakukan treatment khusus agar lebih bertenaga. Seperti mencangkokkan turbo Garret GT28 RS, mengganti ECU dengan Sprint 500, termasuk mengaplikasi sistem manajemen mesin dengan tipe stand alone labelan Haltech.
Untuk jeroan mesin, katup buka-tutup diganti pakai Super Tech titanium valve. Diimbangi memodifikasi ulang bagian turbo piping, intake manifold berikut exhaust turbo manifold, serta merombak total sistem saluran gas buang yang dikerjakan sepenuhnya oleh Teddy.
Final tuning, Ia meminta Teddy agar men-setting tekanan boost pada turbo dual ballbearing-nya tadi, menyesuaikan dengan keperluan. Buat harian hanya diset 1,35 bar (19 psi) dengan bensin Pertamax Plus, sudah mampu menghasilkan tenaga sebesar 363 dk di putaran 7.000 rpm.
Kalau untuk turun drag, turbo di-boost hingga 1.6 bar (24 psi), plus bahan bakar VP drag fuel. Hasilnya, power maksimum mencapai 418 dk di rpm yang sama. (mobil.otomotifnet.com)
Memang, selintas jika bertemu dokter dengan pembawaan diri kalem ini, tak akan menyangka kalau mobil harian yang saban hari diandalkannya buat praktik, menyimpan tenaga digdaya.
Layaknya resep yang kerap dibuatnya untuk pasien, Djuned, begitu biasa disapa, juga tak sembarangan melakoni upgrade performa mesin mobilnya.
Bersama rekannya Teddy, yang juga tuner andal dari rumah modifikasi Rev Engineering, berbagai analisa telah dilakukan guna mencegah kesalahan fatal yang mungkin dapat berakibat buruk bagi keselamatannya.
Menurut Djuned, tidak mudah meng-upgrade tenaga mesin standar Yaris, hingga mencapai hasil seperti sekarang ini. "Kendala terbesar adalah sulitnya mencari komponen racing aftermarket untuk mesin 1NZ-FE. Terpaksa memesan dari luar Indonesia dengan spesifikasi menyesuaikan komposisi yang dibutuhkan, sekitar 60% customized," ungkap Sekjen Toyota Yaris Club Indonesia (TYCI) ini.
Ubahannya sendiri tetap mengacu pada konsep street legal dan daily use. Artinya, Djuned tetap mempertimbangkan unsur kenyamanan buat dipakai harian bersama sang istri.
Komposisi yang dilakukan untuk modifikasi mesin Yaris yang sudah berbaju karbon kevlar ini, dengan tetap mempertahankan sektor engine bay sesuai konstruksi pabrikan.
Hanya melakukan treatment khusus agar lebih bertenaga. Seperti mencangkokkan turbo Garret GT28 RS, mengganti ECU dengan Sprint 500, termasuk mengaplikasi sistem manajemen mesin dengan tipe stand alone labelan Haltech.
Untuk jeroan mesin, katup buka-tutup diganti pakai Super Tech titanium valve. Diimbangi memodifikasi ulang bagian turbo piping, intake manifold berikut exhaust turbo manifold, serta merombak total sistem saluran gas buang yang dikerjakan sepenuhnya oleh Teddy.
Final tuning, Ia meminta Teddy agar men-setting tekanan boost pada turbo dual ballbearing-nya tadi, menyesuaikan dengan keperluan. Buat harian hanya diset 1,35 bar (19 psi) dengan bensin Pertamax Plus, sudah mampu menghasilkan tenaga sebesar 363 dk di putaran 7.000 rpm.
Kalau untuk turun drag, turbo di-boost hingga 1.6 bar (24 psi), plus bahan bakar VP drag fuel. Hasilnya, power maksimum mencapai 418 dk di rpm yang sama. (mobil.otomotifnet.com)