JAKARTA - Sudah lama bermain dengan SUV, membuat Mr.M selalu mengincar besutan gagah bin macho. New Hyundai Tucson berkelir putih pun memikat hatinya dan membuatnya beralih dari Suzuki Grand Escudo andalan sebelumnya. Bosan bermain audio pada besutan terdahulu, pria berbadan tegap namun enggan membuka identitasnya ini pun mengincar ubahan eksterior. "Hasil baca OTOMOTIF juga, lo," bisiknya seraya menyebut gerai W7 di Taman Palem, Jakbar yang dipercaya melakukan ubahan hasil referensi dari Tabloid kesayangan Anda ini.
FULL BUMPER
Awalnya, Mr.M merasa kurang pede kala dikontak lewat telpon. Menurutnya, ubahan Tucson miliknya masih belum banyak. Buat yang tidak memperhatikan, mungkin terbilang biasa saja. Namun begitu mencermati moncong dan buritan SUV Korea ini baru tampak banyak bedanya.
Wajah asli Tucson yang mengarah pada desain Eropa hanya tersisa sedikit. Itu karena lampu depan masih pakai aslinya. Namun kesan yang mencuat sudah jauh berbeda, kini lebih mewah. "Bagian depan mirip Porsche Cayenne," buka William Harjanto, pemilik gerai modifikasi W7.
Menurut William, bukan tanpa alasan memilih tampilan ala Porsche. "Mobil ini kan SUV dan desainnya Eropa banget. Nah, dari semua SUV Eropa, Porsche Cayenne itu ada di kasta tertinggi," paparnya saat dihubungi melalui Blackberry Messenger di sela-sela liburannya di Macau, Cina.
Mengambil desain Porsche memang bisa menjadi terobosan. Tetapi bukan perkara mudah. Pasalnya, meski SUV, Cayenne juga memiliki gurat khas sport car. Mengaplikasikan ke Tucson perlu ketelitian ekstra. "Paling susah memang di bagian depan ini karena harus detail dan tidak boleh kaku. Kalau kaku malah kayak robot," sambung William.
Tiga buah lubang air dam besar khas Cayenne pun terpahat sempurna di bumper depan. Hal inilah yang bikin pangling mengingat lambang Hyundai dengan lubang tipis di bawah kap mesin dihilangkan. Masih nyambung dengan desain lampu dan kap mesin asli Tucson, tuh.
Sementara itu, posisi lampu kabut asli yang melancip pun disesuaikan. "Fog lampnya diganti punya Honda CR-V yang kecil," pinta Mr.M pada William yang ditindaklanjuti menyematkan lampu kabut itu di bagian bawah bumper.
Pada bagian bawah bumper yang senada kelir bodi dilabur warna hitam. Agar harmonis, side skirt pun berkelir hitam. Namun body moulding di pintu justru dicat putih. "Di luar negeri, moulding ini memang putih warnanya," sahut Mr.M.
Harmonisasi berlanjut ke belakang. Desain sporty di depan dipadu bumper belakang yang cukup kompleks. "Di belakang hasil desain sendiri dengan mengambil bentuk dari Ferrari F430," ungkap William.
Ciri khas utamanya adalah diffuser besar berwarna hitam dan dipadu dengan empat buah muffler tip, masing-masing sepasang di kiri dan kanan. Butuh hitungan teliti buat bumper ini agar tidak kelihatan kedodoran. Karena itu, posisi body kit lebih rendah 4 sentimeter dari kondisi orisinal.
Lewat bodi baru, Mr.M memadukannya dengan pelek 17 inci Estatus TF57 yang dibalut ban Toyo Proxes 245/45R19. Sebenarnya, menurut William masih bisa naik satu inci, pakai pelek ring 20. "Bisa pakai ban 245/40R20," ulasnya.
Namun ternyata kenyamanan jadi tujuan utama ubahan. Karena itulah juga, sampai sejauh ini belum ubah suspensi. "Saya belum yakin bisa nyaman kalau diceperin," imbuh sang pemilik seraya menyebut belum menemukan peranti aftermarket yang pas.
RDL Buat Lampu Kota Pake Ini
Ada yang menarik pada bumper Hyundai Tucson ini. Tentu selain desainnya yang mengacu pada moncong Cayenne. Yap, pada salah satu kisi-kisinya ada sepasang lampu LED. Lampu ini hadir dan bukan berfungsi sebagai fog lamp. Karena lampu kabut sudah ada di bagian bawah dan mengambil komponen dari New Honda CR-V.
Cahaya berasal dari jajaran LED berbentuk garis lurus ini sebenarnya termasuk komponen aftermarket pada jenis Running Daytime Light (RDL). Jadi, bisa saja dihidupkan bareng dengan kunci kontak dan hidup kala siang hari.
Namun pada Tucson ini, LED baru hidup ketika lampu kota dihidupkan. Memang menjadi pilihan Anda kapan menghidupkannya. Kalau masih enggan menggunakannya pada siang hari, bisa menyalakannya ketika lampu kota hidup.
Toh, cukup mudah mengatur posisinya supaya pas dan harmonis dengan bumper. So, kalau peraturan RDL sudah baku, tinggal diubah prosedur menghidupkannya, bukan? (mobil.otomotifnet.com)
FULL BUMPER
Awalnya, Mr.M merasa kurang pede kala dikontak lewat telpon. Menurutnya, ubahan Tucson miliknya masih belum banyak. Buat yang tidak memperhatikan, mungkin terbilang biasa saja. Namun begitu mencermati moncong dan buritan SUV Korea ini baru tampak banyak bedanya.
Wajah asli Tucson yang mengarah pada desain Eropa hanya tersisa sedikit. Itu karena lampu depan masih pakai aslinya. Namun kesan yang mencuat sudah jauh berbeda, kini lebih mewah. "Bagian depan mirip Porsche Cayenne," buka William Harjanto, pemilik gerai modifikasi W7.
Menurut William, bukan tanpa alasan memilih tampilan ala Porsche. "Mobil ini kan SUV dan desainnya Eropa banget. Nah, dari semua SUV Eropa, Porsche Cayenne itu ada di kasta tertinggi," paparnya saat dihubungi melalui Blackberry Messenger di sela-sela liburannya di Macau, Cina.
Mengambil desain Porsche memang bisa menjadi terobosan. Tetapi bukan perkara mudah. Pasalnya, meski SUV, Cayenne juga memiliki gurat khas sport car. Mengaplikasikan ke Tucson perlu ketelitian ekstra. "Paling susah memang di bagian depan ini karena harus detail dan tidak boleh kaku. Kalau kaku malah kayak robot," sambung William.
Tiga buah lubang air dam besar khas Cayenne pun terpahat sempurna di bumper depan. Hal inilah yang bikin pangling mengingat lambang Hyundai dengan lubang tipis di bawah kap mesin dihilangkan. Masih nyambung dengan desain lampu dan kap mesin asli Tucson, tuh.
Sementara itu, posisi lampu kabut asli yang melancip pun disesuaikan. "Fog lampnya diganti punya Honda CR-V yang kecil," pinta Mr.M pada William yang ditindaklanjuti menyematkan lampu kabut itu di bagian bawah bumper.
Pada bagian bawah bumper yang senada kelir bodi dilabur warna hitam. Agar harmonis, side skirt pun berkelir hitam. Namun body moulding di pintu justru dicat putih. "Di luar negeri, moulding ini memang putih warnanya," sahut Mr.M.
Harmonisasi berlanjut ke belakang. Desain sporty di depan dipadu bumper belakang yang cukup kompleks. "Di belakang hasil desain sendiri dengan mengambil bentuk dari Ferrari F430," ungkap William.
Ciri khas utamanya adalah diffuser besar berwarna hitam dan dipadu dengan empat buah muffler tip, masing-masing sepasang di kiri dan kanan. Butuh hitungan teliti buat bumper ini agar tidak kelihatan kedodoran. Karena itu, posisi body kit lebih rendah 4 sentimeter dari kondisi orisinal.
Lewat bodi baru, Mr.M memadukannya dengan pelek 17 inci Estatus TF57 yang dibalut ban Toyo Proxes 245/45R19. Sebenarnya, menurut William masih bisa naik satu inci, pakai pelek ring 20. "Bisa pakai ban 245/40R20," ulasnya.
Namun ternyata kenyamanan jadi tujuan utama ubahan. Karena itulah juga, sampai sejauh ini belum ubah suspensi. "Saya belum yakin bisa nyaman kalau diceperin," imbuh sang pemilik seraya menyebut belum menemukan peranti aftermarket yang pas.
RDL Buat Lampu Kota Pake Ini
Ada yang menarik pada bumper Hyundai Tucson ini. Tentu selain desainnya yang mengacu pada moncong Cayenne. Yap, pada salah satu kisi-kisinya ada sepasang lampu LED. Lampu ini hadir dan bukan berfungsi sebagai fog lamp. Karena lampu kabut sudah ada di bagian bawah dan mengambil komponen dari New Honda CR-V.
Cahaya berasal dari jajaran LED berbentuk garis lurus ini sebenarnya termasuk komponen aftermarket pada jenis Running Daytime Light (RDL). Jadi, bisa saja dihidupkan bareng dengan kunci kontak dan hidup kala siang hari.
Namun pada Tucson ini, LED baru hidup ketika lampu kota dihidupkan. Memang menjadi pilihan Anda kapan menghidupkannya. Kalau masih enggan menggunakannya pada siang hari, bisa menyalakannya ketika lampu kota hidup.
Toh, cukup mudah mengatur posisinya supaya pas dan harmonis dengan bumper. So, kalau peraturan RDL sudah baku, tinggal diubah prosedur menghidupkannya, bukan? (mobil.otomotifnet.com)