JAKARTA - Melihat sosok Subaru Impreza WRX ini, bayangan pun kembali ke beberapa tahun silam, ketika pereli dunia Colin McRae berhasil menjadi jawara kejuaraan dunia reli (WRC). Tunggangan AWD ini mampu bermanuver dengan lincah di ajang reli yang cukup ganas. Kesan itu pula yang masih melekat pada tunggangan milik Steve Pramudita Oetama ini, warga Yogyakarta ini. Walau tentunya tak dilengkapi decals seperti tunggangan reli Colin McRae.
GIRBOKS JEBOL
Berhasil meminang tunggangan ini dari seorang teman, Steve pun langsung memboyongnya ke Kota Gudeg tempatnya berdomisili. Beberapa langkah pun dilakukan untuk upgrade tampilannya agar lebih bernuansa sport.
"Beberapa bagian di body di facelift dengan versi 5," ungkapnya. Seperti pada body kit, gril hingga lampu depan dan belakang. Tentu saja ia mengerjakannya di bengkel miliknya, Shift_Engineering di Jln Kabupaten Yogyakarta.
Penampilan boleh saja semakin sporty, mesin juga dinaikkan kemampuannya. Turbo kit, blow off valve, serta intercooler diganti. ECU standar dibantu piggyback Dastek tipe Q+. "Knalpot dibuat sendiri di Shift_Engineering," ujar lelaki kelahiran 30 Mei itu.
GIRBOKS JEBOL
Berhasil meminang tunggangan ini dari seorang teman, Steve pun langsung memboyongnya ke Kota Gudeg tempatnya berdomisili. Beberapa langkah pun dilakukan untuk upgrade tampilannya agar lebih bernuansa sport.
"Beberapa bagian di body di facelift dengan versi 5," ungkapnya. Seperti pada body kit, gril hingga lampu depan dan belakang. Tentu saja ia mengerjakannya di bengkel miliknya, Shift_Engineering di Jln Kabupaten Yogyakarta.
Penampilan boleh saja semakin sporty, mesin juga dinaikkan kemampuannya. Turbo kit, blow off valve, serta intercooler diganti. ECU standar dibantu piggyback Dastek tipe Q+. "Knalpot dibuat sendiri di Shift_Engineering," ujar lelaki kelahiran 30 Mei itu.
Sambil menerangkan beberapa spesifikasi di mobilnya, Steve menceritakan pengalamannya. "Pernah jebol girboksnya, karena ‘tarik-tarikan' underground di sekitaran Yogya, lantas penggantinya di dapat dari Malaysia," ujarnya. Maklum saja, girboks Subaru ini memiliki penyetelan rasio depan dan belakang secara elektronik. "Bisa diatur hingga rasio 37: 63 atau 50:50," ujarnya.
Lewat spesifikasi yang ada sekarang, tentu Subaru yang tergolong lawas ini masih enak diajak ngebut. Apalagi suspensi coil-over Tein Superstreet, membuat telapak ban Advan Neova AD007 225/45-R17, yang melingkari pelek SSR Type C, semakin melekat ke aspal.
Memang wakil underground yang jarang ada di Yogya. (mobil.otomotifnet.com)
