JAKARTA - Sejatinya Daihatsu Luxio yang baru ditebus oleh Allan dari showroom mobil baru ini, bakal digunakan buat menunjang aktifitas bisnisnya. Lantaran usaha di bidang retail komponen audio juga memerlukan sarana buat promosi, akhirnya pria kelahiran Manado, Sulut ini memutuskan untuk menjadikan kendaraan operasionalnya itu buat menggaet konsumen potensial di kota kelahirannya. Menganut konsep party room, Luxio matic ini pun siap menyasar kalangan party lovers, agar pesta mereka makin terasa beda dari biasanya.
Pasalnya kabin lapang bawaan Luxio ini sudah disulap menyerupai sudut ruangan di dalam diskotik, lengkap dengan turn table lansiran Numark buat mendukung DJ performance. “Tidak sekadar mixer dan turn table, software khusus buat sang DJ sudah saya siapkan pada laptop di sampingnya,” ungkap Allan.
Memang awalnya ide yang ditawarkan Allan ini sempat tak digubris oleh salah satu penggawang Bibass Audio System di Manado, Sulut, yang mengerjakan seluruh penggarapan sistem tata suara termasuk kosmetik yang dipakai. Tapi lantaran konsep audio awalnya sudah dibikin bersistem car entertainment, penambahan perangkat meja DJ sebagai maskot andalan tak begitu menyulitkan.
Pengerjaan dimulai dengan menggusur seluruh bangku standar di kabin tengah dan belakang, untuk didesain ulang agar dapat menciptakan nuansa seperti dalam sebuah ruangan pesta. Space bagasi yang cukup sempit dimanfaatkan sebagai boks, sementara dua subwoofer 12 inci yang dipakai diposisikan mengarah frontal ke belakang. “Supaya sound lebih terasa sampai keluar, dengan posisi backdoor dibuka selama jalannya pesta,” ujar pehobi sound quality ini.
Sementara posisi bangku belakang tetap dimanfaatkan, namun berganti sofa bergaya elegan, yang dibungkus kulit sintetis dengan paduan warna krem dan cokelat. Supaya terlihat harmonis, boks MDF di belakang juga dilapis bahan serta kelir yang sejenis.
Untuk mengisi kekosongan di sisi kanan-kiri sofa, Allan menambahkan seperangkat rak kabinet sebagai mini bar. Sisi kanannya dibuatkan tatakan botol dan gelas, pakai material akrilik yang juga berfungsi sebagai kosmetik pendukung. Sedangkan sisi kiri sofa diselipkan lemari kaca buat tempat menaruh beragam botol minuman berkelas. Sementara kaki-kaki sofa, difungsikan sebagai boks power amplifier. “Konsepnya harus dibikin serapi mungkin supaya nyaman dilihatnya,” tandas Allan.
Meja DJ dengan peranti mixer berikut turn table-nya, sengaja diposisikan menghalangi akses keluar-masuk di pintu tengah sebelah kanan. Pertimbangannya penumpang jarang melewati pintu tadi, lantaran dirasa lebih aman jika masuk-keluar melalui pintu kiri tanpa khawatir terserempet kendaraan dari arah berlawanan.
Bagian eksterior sebagai pendukung tampilan kendaraan, agak dibikin catchy (menarik), supaya kalangan party lovers termasuk konsumen audio mudah mengingat Luxio ini. Memang tak dibikin terlalu heboh, sekadar memadukan kelir two-tone dengan tambahan aksen grafis pakai cutting sticker di beberapa bagian bodi luarnya. Hasilnya, para penggila pesta semakin tergoda buat menjajalnya. (mobil.otomotifnet.com)
Pasalnya kabin lapang bawaan Luxio ini sudah disulap menyerupai sudut ruangan di dalam diskotik, lengkap dengan turn table lansiran Numark buat mendukung DJ performance. “Tidak sekadar mixer dan turn table, software khusus buat sang DJ sudah saya siapkan pada laptop di sampingnya,” ungkap Allan.
Memang awalnya ide yang ditawarkan Allan ini sempat tak digubris oleh salah satu penggawang Bibass Audio System di Manado, Sulut, yang mengerjakan seluruh penggarapan sistem tata suara termasuk kosmetik yang dipakai. Tapi lantaran konsep audio awalnya sudah dibikin bersistem car entertainment, penambahan perangkat meja DJ sebagai maskot andalan tak begitu menyulitkan.
Pengerjaan dimulai dengan menggusur seluruh bangku standar di kabin tengah dan belakang, untuk didesain ulang agar dapat menciptakan nuansa seperti dalam sebuah ruangan pesta. Space bagasi yang cukup sempit dimanfaatkan sebagai boks, sementara dua subwoofer 12 inci yang dipakai diposisikan mengarah frontal ke belakang. “Supaya sound lebih terasa sampai keluar, dengan posisi backdoor dibuka selama jalannya pesta,” ujar pehobi sound quality ini.
Sementara posisi bangku belakang tetap dimanfaatkan, namun berganti sofa bergaya elegan, yang dibungkus kulit sintetis dengan paduan warna krem dan cokelat. Supaya terlihat harmonis, boks MDF di belakang juga dilapis bahan serta kelir yang sejenis.
Untuk mengisi kekosongan di sisi kanan-kiri sofa, Allan menambahkan seperangkat rak kabinet sebagai mini bar. Sisi kanannya dibuatkan tatakan botol dan gelas, pakai material akrilik yang juga berfungsi sebagai kosmetik pendukung. Sedangkan sisi kiri sofa diselipkan lemari kaca buat tempat menaruh beragam botol minuman berkelas. Sementara kaki-kaki sofa, difungsikan sebagai boks power amplifier. “Konsepnya harus dibikin serapi mungkin supaya nyaman dilihatnya,” tandas Allan.
Meja DJ dengan peranti mixer berikut turn table-nya, sengaja diposisikan menghalangi akses keluar-masuk di pintu tengah sebelah kanan. Pertimbangannya penumpang jarang melewati pintu tadi, lantaran dirasa lebih aman jika masuk-keluar melalui pintu kiri tanpa khawatir terserempet kendaraan dari arah berlawanan.
Bagian eksterior sebagai pendukung tampilan kendaraan, agak dibikin catchy (menarik), supaya kalangan party lovers termasuk konsumen audio mudah mengingat Luxio ini. Memang tak dibikin terlalu heboh, sekadar memadukan kelir two-tone dengan tambahan aksen grafis pakai cutting sticker di beberapa bagian bodi luarnya. Hasilnya, para penggila pesta semakin tergoda buat menjajalnya. (mobil.otomotifnet.com)