JAKARTA - Herman Siregar sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari demi bisa mewujudkan mimpi sebagai King di ajang kontes modifikasi nasional. Pemilik Mitsubishi Lancer Cedia tahun 2003 ini, sejatinya bukan sosok pria pemimpi, namun keyakinannya begitu tinggi untuk bertarung di kelas street racing.
Ubahan yang dilakukan sahabatnya, Harpit dari bengkel Creative Autowork di Pekanbaru, Riau, lebih dimaksimalkan pada unsur tampilan. Sejatinya besutan berkapasitas 1.600 cc ini kerap diandalkan buat bermanuver di jalur trans-Sumatera. Tak heran kalau pria ramah ini makin beringas melakukan ubahan, terutama untuk mendongkrak power pada dapur pacu standar yang dianggapnya memang sudah bertenaga itu.
Menurut Harpit, ubahan pada mesin 16 katup bawaan Cedia ini, mengandalkan komponen tambahan yang sangat vital untuk mendongkrak tenaga jadi lebih maksimal. "Pakai turbo kit HKS termasuk blow off dan intercooler-nya," ujar tuner yang menjadi langganan peserta kontes di Riau ini.
Penyesuaian pada saluran masuk dan buang juga diterapkan oleh Harpit, mengingat komponen jeroan seperti camshaft dan piston masih andalkan bawaan mobil. "Suplai udara dan bahan bakar yang didorong tenaga dari turbin, mengharuskan untuk mengubah sistem intake dan exhaust yang agak berbeda dari standarnya, supaya karakternya bisa sepadan," beber pria berpostur jangkung ini.
Sayangnya, rahasia racikan untuk mendongkrak tenaga mesin, tidak banyak diutarakan oleh si pemilik mobil maupun sang tuner. Selebihnya hanya mengulas seputar ubahan pada eksterior dan interior yang sarat nuansa sport.
Sejatinya eksterior Cedia matic ini berkelir silver, sesuai akta kelahiran mobil dengan engine performance cukup baik ini. Menurut Herman, warna standar kurang berkesan. "Makanya diubah jadi warna kuning dengan aksen hitam, pakai cutting sticker supaya mudah mengembalikan ke kondisi standar," pungkas pria 26 tahun ini.
Tampilan standar juga dibikin lebih garang mengandalkan seperangkat bodi kit, yang didesain secara custom oleh Harpit ini. Meliputi spoiler JS Racing yang dibikin seperti menyatu dengan bemper, yang sebenarnya merupakan panel bikinan. Gril juga dibikin ulang pakai material fiber, menyesuaikan tampilan bodi kit keseluruhan.
Sektor penerangan mulai head lamp, fog lamp dan lampu belakang andalkan produk Autovision. "Kami mendapat support penuh dari produk tersebut, makanya bohlam lampu mobil hampir semuanya pakai Autovision," kata Herman.
Suspensi juga mengalami revisi, mengingat perlakuan driver dengan karakter mesin yang lebih powerful ini, bakal menyiksa sektor kaki-kaki jika tak diganti. Mengandalkan suspensi custom versi adjustable, dengan diameter pelek yang dibikin melar hingga 18 inci.
Hasil jerih payah dua sahabat ini pun menuai kesuksesan, lantaran berhasil menyabet predikat The King untuk kategori street racing di ajang Accelera Auto Contest Medan beberapa waktu lalu. (mobil.otomotifnet.com)
Ubahan yang dilakukan sahabatnya, Harpit dari bengkel Creative Autowork di Pekanbaru, Riau, lebih dimaksimalkan pada unsur tampilan. Sejatinya besutan berkapasitas 1.600 cc ini kerap diandalkan buat bermanuver di jalur trans-Sumatera. Tak heran kalau pria ramah ini makin beringas melakukan ubahan, terutama untuk mendongkrak power pada dapur pacu standar yang dianggapnya memang sudah bertenaga itu.
Menurut Harpit, ubahan pada mesin 16 katup bawaan Cedia ini, mengandalkan komponen tambahan yang sangat vital untuk mendongkrak tenaga jadi lebih maksimal. "Pakai turbo kit HKS termasuk blow off dan intercooler-nya," ujar tuner yang menjadi langganan peserta kontes di Riau ini.
Penyesuaian pada saluran masuk dan buang juga diterapkan oleh Harpit, mengingat komponen jeroan seperti camshaft dan piston masih andalkan bawaan mobil. "Suplai udara dan bahan bakar yang didorong tenaga dari turbin, mengharuskan untuk mengubah sistem intake dan exhaust yang agak berbeda dari standarnya, supaya karakternya bisa sepadan," beber pria berpostur jangkung ini.
Sayangnya, rahasia racikan untuk mendongkrak tenaga mesin, tidak banyak diutarakan oleh si pemilik mobil maupun sang tuner. Selebihnya hanya mengulas seputar ubahan pada eksterior dan interior yang sarat nuansa sport.
Sejatinya eksterior Cedia matic ini berkelir silver, sesuai akta kelahiran mobil dengan engine performance cukup baik ini. Menurut Herman, warna standar kurang berkesan. "Makanya diubah jadi warna kuning dengan aksen hitam, pakai cutting sticker supaya mudah mengembalikan ke kondisi standar," pungkas pria 26 tahun ini.
Tampilan standar juga dibikin lebih garang mengandalkan seperangkat bodi kit, yang didesain secara custom oleh Harpit ini. Meliputi spoiler JS Racing yang dibikin seperti menyatu dengan bemper, yang sebenarnya merupakan panel bikinan. Gril juga dibikin ulang pakai material fiber, menyesuaikan tampilan bodi kit keseluruhan.
Sektor penerangan mulai head lamp, fog lamp dan lampu belakang andalkan produk Autovision. "Kami mendapat support penuh dari produk tersebut, makanya bohlam lampu mobil hampir semuanya pakai Autovision," kata Herman.
Suspensi juga mengalami revisi, mengingat perlakuan driver dengan karakter mesin yang lebih powerful ini, bakal menyiksa sektor kaki-kaki jika tak diganti. Mengandalkan suspensi custom versi adjustable, dengan diameter pelek yang dibikin melar hingga 18 inci.
Hasil jerih payah dua sahabat ini pun menuai kesuksesan, lantaran berhasil menyabet predikat The King untuk kategori street racing di ajang Accelera Auto Contest Medan beberapa waktu lalu. (mobil.otomotifnet.com)